Jumat, 19 Juni 2015

Teruntuk Calon Imam ku

Teruntuk Calon Imam ku

Apa kabar imanmu hari ini? sudahkah harimu diawali dengan sukur karena dapat menatap kembali fananya hidup ini. Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu atas amanah yang saat ini kau genggam? Wahai calon suamiku. Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dasyatnya? Disini aku ditempa untuk menjadi dewasa. Agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak . Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi namun kini kurasakan diri ini lebih baik. Kadang aku bertanya-tanya kenapa Allah selalu memngujiku tepat dihatiku. Bagian terapuh dalam diriku. Namun kini aku tahu jawabannya. Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mencintai-Nya. Ujian demi ujian insya ALLAH membuatku menjadi lebih tangguh Sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah memiliki aku dihatimu. Calon suamiku entah ada dimana dirimu sekarang. Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang tangguh Hingga aku pun bangga memilikimu kelak. Apa yang ku harapkan darimu adalah kesalihan. Semoga sama halnya dengan dirimu. Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku Hanya kesia-siaan yang akan kau dapati. Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi istri yang mendapat keridhoan Allah dan dirimu suamiku. Saat aku menjadi asuhan ayah dan bundaku Tak lain doaku agar menjadi anak yang solehah Agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat. Namun nanti setelah menjadi istrimu aku berharap menjadi pendamping yang sholehah agar kelak disurga cukup aku yang menjadi bidadarimu Mendampingi dirimu yang sholeh. Aku ini pencemburu berat. Tapi kalau Allah dan Rasullullah lebih kau cintai daripada aku,aku rela. Aku harap begitu pula dirimu. Bunga akan indah pada waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya, bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku. Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik, meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak... Aamiin Ya Mujib... :')

Artikel Terkait

Teruntuk Calon Imam ku
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.

Pendapatmu Membangunkan Jiwa Kreasi Pemuda/i Indonesia