Minggu, 08 Februari 2015

Mengerem dan Berhenti

Mengerem dan Berhenti

Dalam suatu perjalanan, untuk bisa sampai tujuan dengan baik dan selamat, tidak cukup hanya mengetahui bagaimana cara kita berjalan/melaju, seberapa cepat kita melaju, tetapi juga bagaimana kita berhenti/mengerem. Karena banyak kecelakaan terjadi bukan karena mobilnya tidak mau berjalan, tetapi karena tidak bisa mengerem dalam kondisi melaju dengan kencang. Ada kalanya pula kita berhenti untuk beristirahat sejenak, karena badan juga perlu istirahat. Kendaraan pun juga perlu diisi bahan bakar bila perjalanan cukup jauh. Dengan berhenti pun kita bisa berpikir sejenak untuk melihat alternatif jalan lain untuk sampai lebih cepat pada tujuan.
Begitu pula dengan meraih impian/cita-cita. Tentu kita akan berjuang pada jalan masing-masing untuk meraih impian/cita-cita yang diinginkan. Dalam upaya mengarungi jalan tersebut, ada kalanya kita perlu berhenti dan diam sejenak. Berhenti untuk merenung, mengevaluasi. Barangkali jalan yang ditempuh tidak sesuai dengan yang seharusnya. Barangkali ada alternatif jalan lain untuk bisa mencapai tujuan lebih cepat. Berhenti sejenak untuk meluruskan niat yang barangkali melenceng. Berhenti sejenak untuk membangun lagi semangat yang sudah menipis, untuk mengisi lagi energi jasmani dan rohani yang mulai menurun, dan berhenti untuk menyusun rencana yang lebih baik lagi dengan semangat yang lebih besar lagi, tentu tidak lupa disertai do’a dalam setiap langkah.
Jalan yang ditempuh boleh beda, impian boleh beda, tetapi harus bermanfaat dan membawa keberkahan. Karena kita ingin impian yang baik, yang diawali dengan niat baik, ditempuh dengan cara yang baik dalam setiap prosesnya, dan mendapat hasil yang baik. Aamiin :)


Mengerem dan Berhenti
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.

Pendapatmu Membangunkan Jiwa Kreasi Pemuda/i Indonesia