Untuk Calon Imamku :)
Coretan
Bismillahirrahmanirrahim...
Membangun sebuah rumah tangga dalam ikatan pernikahan tak semudah apa yang kita bayangkan, akan banyak aral melintang dalam proses pencapaiannya. Bekal materi saja tidaklah cukup, kesiapan mental dan kedewasaan masing-masing dari kita sangat menentukan untuk mewujudkan rumah tangga yang dirindukan syurga.
Membangun sebuah rumah tangga dalam ikatan pernikahan tak semudah apa yang kita bayangkan, akan banyak aral melintang dalam proses pencapaiannya. Bekal materi saja tidaklah cukup, kesiapan mental dan kedewasaan masing-masing dari kita sangat menentukan untuk mewujudkan rumah tangga yang dirindukan syurga.
Aku bagimu adalah orang asing, begitu pula kamu bagiku. Jadi bisa saja ada kekuranganku yang tidak kamu sukai. Tapi aku harap, kamu menerimaku dalam kelebihan dan kekuranganku. Bukankah cinta sejati tak butuh alasan, kan?
Aku memilihmu, karena saat itu juga kamu berjanji akan membawa aku dan keluarga kita kelak untuk bertemu dengan Allah. Kamu tahu, betapa aku tak mampu membendung butiran-butiran air mata ini jatuh membasahi pipi. Kamu tahu, pada saat itu juga aku tengah meyakinkan diriku, bahwa kamu adalah orang yang aku cari, menjadi pasangan dunia akhirat ku, menjadi orang yang akan mendekatkanku pada Allah.
Pahamilah, menjadi pasangan suami istri menuntut kita untuk menerima satu sama lain. Berkomitmen kepada Allah bahwa saat kita jadi satu, syurga pun semakin dekat.
Saat ini, kita bisa saja merencanakan banyak hal. Tapi perlu kita ketahui bahwa kebahagiaan dalam sebuah perkawinan tidak tercipta begitu saja. Permasalahan rumah tangga akan singgah mengisi hari-hari berdua. Kondisi pasang akan memberikan kita kebaikan-kebaikan, sedangkan kondisi surut akan menguji rasa sabar kita.
Untuk kamu,
Bukankah cinta sejati hanya datang dari hati yang suci? Maka, teruslah pupuk dan kelola rasa itu.:)
Dampingilah aku sepenuh jiwamu, ingatkan aku jika aku tak mampu membahagiakanmu, ajari aku jika aku banyak melakukan kesalahan.
Untuk kita..
Semoga ketika ijab itu telah diucapkan, saat itu pula kita akan semakin saling mengenal dan mejaga untuk selama-lamanya.
Ya, jatuh cinta pada orang yang sama. (Aku-Kamu) ^_^
Pahamilah, menjadi pasangan suami istri menuntut kita untuk menerima satu sama lain. Berkomitmen kepada Allah bahwa saat kita jadi satu, syurga pun semakin dekat.
Saat ini, kita bisa saja merencanakan banyak hal. Tapi perlu kita ketahui bahwa kebahagiaan dalam sebuah perkawinan tidak tercipta begitu saja. Permasalahan rumah tangga akan singgah mengisi hari-hari berdua. Kondisi pasang akan memberikan kita kebaikan-kebaikan, sedangkan kondisi surut akan menguji rasa sabar kita.
Untuk kamu,
Bukankah cinta sejati hanya datang dari hati yang suci? Maka, teruslah pupuk dan kelola rasa itu.:)
Dampingilah aku sepenuh jiwamu, ingatkan aku jika aku tak mampu membahagiakanmu, ajari aku jika aku banyak melakukan kesalahan.
Untuk kita..
Semoga ketika ijab itu telah diucapkan, saat itu pula kita akan semakin saling mengenal dan mejaga untuk selama-lamanya.
Ya, jatuh cinta pada orang yang sama. (Aku-Kamu) ^_^
Pendapatmu Membangunkan Jiwa Kreasi Pemuda/i Indonesia